MANGGARAI | Terkait polemik kenaikan harga tiket masuk di Taman Nasional Komodo, Keuskupan Ruteng buka suara.
Pasalnya, kenaikan harga tiket masuk di dua pulau yang dikonservasi yakni Pulau Komodo dan Pulau Padar menuai protes dari pelbagai pihak.
Selain dua pulau tersebut, hanya harga tiket masuk Pulau Rinca yang tidak mengalami perubahan.
Baca Juga: Gereja Katolik Keuskupan Ruteng: Momentum Kenaikan Tiket Tersebut Kuranglah Tepat
Terkait hal tersebut, terdapat beberapa poin penegasan dari Keuskupan Ruteng.
Pertama, Rencana kenaikan tersebut dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia bersama dengan Pemerintah Provinsi NTT.
Dengan pertimbangan konservasi habitat Komodo, yang pada gilirannya mendukung pariwisata yang berkelanjutan.
Baca Juga: Kenaikan Tarif Masuk ke TNK, Gereja Katolik Keuskupan Ruteng Tegaskan 6 Poin
Namun protes dari para pelaku pariwisata dan masyarakat yang terdampak memperlihatkan pentingnya mengintegrasikan kondisi perekonomian masyarakat yang baru menggeliat akibat pandemi Covid-19 dalam kebijakan pariwisata.
Artikel Terkait
Sertifikat Guru Penggerak Salah Satu Syarat Menjadi Kepala Sekolah
Mafindo Adakan Lomba Menulis Karya Tulis Ilmiah Berhadiah Jutaan Rupiah, Cek Syaratnya di Sini
Pembelajaran Berbasis Proyek Sangat Efektif Meningkatkan Minat Belajar Siswa di Sekolah
Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero Membuka Lowongan Pekerjaan, Berikut persyaratannya
Kemendikbudristek Gandeng Komunitas Pendidikan Guna Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman
Anindito Aditomo: Merdeka Belajar Dirancang untuk Memudahkan Guru...
Pertanian Cerdas Berbasis IT Menjawab Tantangan Global
Kesan Guru di Banjarmasin setelah Mengikuti Pendidikan Guru Penggerak
Tim Olimpiade Kimia Indonesia Meraih 4 Medali Perak dan The Golden Monkey Award di IChO
Daftar Karya dari 20 Penulis Skenario yang Ditayangkan dalam Program SCENE 2022