Oleh: ERNESTUS HOLIVIL*
“Salah satu senjata untuk merebut kekuasaan adalah melalui organisasi” (Vladimir Lenin)
Pada Kamis, 16 Juni 2022, Kelompok Diskusi Fakultas Hukum Universitas Katolik Widya Mandira Kupang menyelenggarakan kegiatan webinar via zoom. Diskusi ini dilaksanakan dengan tema besar, “Organisasi Mahasiswa dan Urgensi Kepemimpinan.”
Mereka meminta saya untuk menjadi narasumber, selain berbagai ilmu organisasi, serentak pada saat yang sama diminta untuk berbagai pengalaman-pengalaman hidup berorganisasi. Semua diskusi itu dirampung melalui opini singkat ini, tentang organisasi dan kepemimpinan.
Di bagian pengantar diskusi, saya mengajak semua pastisipan diskusi untuk membaca konteks atau keadaan sekarang. Bahwasannya, Dunia sekarang ini dihadapkan dengan kompleksitas masalah. Mulai dari masalah ekonomi sebagai akibat dari meledaknya Covid-19, hingga rusaknya kehidupan sosial di tengah kehidupan masyarakat sebagai akibat dari ketimpangan relasi ekonomi dan praktik politik dunia yang amburadul.
Persaingan ekonomi politik global yang semakin merusak itu terpaksa membuat banyak manusia teralienasi dari hidup bahagianya. Belum lagi perang militer antara negara yang tak kunjung henti, membuat masyarakat dunia terjebak dalam apa yang disebut sebagai fobianisme, rasa takut berlebihan.
Di Indonesia, juga dihadapkan pada situasi yang sama. Dari meroketnya jurang kemiskinan sebagai akibat dari banalitas pembangunan kapitalisme kontemporer, kita juga dihadapkan dengan masalah gejolak sosial dan deformasi politik; kita mengalami apa yang disebut sebagai erosi demokrasi. Alih-alih menyebutnya dengan istilah regresi demokrasi, atau resesi demokrasi, atau bahkan dekonsolodasi demokrasi. Dengan kata lain, demokrasi kita mengalami disorientasi dan kemunduran makna yang luar biasa.
Kalau kita melihat perkembangannya, sejak era orde baru hingga reformasi kini, ada empat tantangan, sekaligus ancaman besar bagi proses demokrasi di Indonesia, yakni radikalisme, komunisme, separatisme, dan korupsi. Keempat masalah tersebut hampir belum jelas, kapan bisa diselesaikan secara tuntas. Para elit atau penguasa kita belum mendiskusikan masalah-masalah ini secara serius. Mereka justru terjebak dan menjadi bagian dari masalah-masalah tersebut. Masih banyak elite kita yang belum bebas dari berbagai kasus radikalisme dan korupsi.
Artikel Terkait
Menindaklanjuti Tri Dharma Perguruan Tinggi, Fisip Undana dan Fiskom UKSW Gelar Kuliah Umum
Objek Materi dan Forma dalam Orientasi Kosmologi
Ruang Lingkup Kosmologi Filsafat
Evolusi Pengetahuan Pada Manusia
Konsep Ruang dan Waktu Menurut Albert Einstein
Kritik Atas Teori Darwinsme