CIANJUR | Pelayanan kesehatan dari Brimob Polri dilakukan kepada korban pengungsian gempa Cianjur di tiap poskonya.
Pasalnya, Pelayanan kesehatan tersebut berkeliling dari posko ke posko demi memastikan bantuan medis didapatkan para pengungsi tanpa harus bepergian ke ruma sakit.
Tim pelayanan kesehatan Brimob, kali ini menyambangi posko pengungsian korban gempa Cianjur di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet. Kegitan itu sudah dimulai sejak pagi hari.
Baca Juga: Ekses Ganda Globalisasi dan Peran Lembaga Pendidikan dalam Merawat Identitas Kebudayaan Nusantara
Hal itu dikatakan, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo. Menurut Dedi, banyak pengungsi yang mengantre untuk mendapatkan pelayanan medis saat tim kesehatan Brimob datang ke sana. Di sana, obat-obatan juga diberikan secara gratis sesuai dengan keluhan para pengungsi.
“Mereka mengantre untuk mendapatkan pelayanan medis. Ini tandanya memang kebutuhan medis mereka perlukan, tetapi untuk menjangkau sentra pelayanan medis mungkin saja kesulitan karena faktor kendaraan atau jarak yang jauh. Oleh karenanya, upaya jemput bola dari tim medis Brimob ini seperti ditunggu-tunggu,” kata Dedi dalam keterangan resminya, Sabtu (26/11).
Baca Juga: Cek! Tips Menjadi Remaja Berkualitas
Pelayanan ini, kata Dedi, dipimpin oleh Iptu Haikal selaku dokter di tim medis Brimob Polri. Setiap kunjungan, dikerahkan 10 personel untuk memberikan pelayanan medis tersebut.
Dikatakannya, sambung Dedi, dengan adanya upaya jemput bola ini, dapat mempermudah juga pertolongan bagi pengungsi yang memang penting dan harus dibawa ke rumah sakit.
“Ini pasien didominasi Lansia, Ibu, dan Anak,” tuturnya.
Baca Juga: Lakulan Hal Ini Agar Tidak Mudah Tergoda degan Rayuan Lelaki
Lebih lanjut Dedi mengungkapkan, tim Brimob Polri akan berupaya menjangkau semua lokasi, bahkan desa terisolir. Karena tak dipungkiri, hingga kemarin (25/11), masih terdapat pengungsi yang ternyata kondisinya semakin parah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Anggota Polisi Tabrak Lari Mahasiswa UI, Polres Metro Jakarta Selatan: Belum Ada Langkah Hukum
Untuk diketahui, data BNPB hingga Jumat (25/11) sore mencatat, ada 110 titik pengungsian yang tersebar di 15 kecamatan terdampak gempa, perinciannya yakni 57 titik pengungsi terpusat dan 53 titik pengungsian mandiri. Lokasi pengungsian dibagi dalam kapasitas besar yang mencakup 200-500 orang atau kapasitas kecil dengan menampung 5-10 orang.
Artikel Terkait
Dirjen GTK: Kategori Guru yang Dipastikan Jadi PPPK Guru 2022
Kemendikbud Rilis Guru Lolos PPPK, Cek Akun Anda Disini
Polri Jangkau Tempat Terisolir Untuk Beri Pasokan Kebutuhan Pokok Korban Gempa Cianjur
Pimpinan Yayasan Tahfidz Datangi Lokasi Gempa Cianjur
Korban Gempa Cianjur, Polri Temukan 5 Jenazah
Gempa Susulan Mag 4,1 Kembali Guncang Cianjur
Polri Gelar Salat Jumat dan Salat Gaib Berjamaah di Lokasi Gempa Cianjur
Kotbah Romo Emano: Gempa di Cianjur adalah Jawaban Tuhan untuk Daniel Mananta dan Ustad Somad
Menakjubkan!! Salib dan Patung Bunda Maria Tetap Berdiri Kokoh dan Mulus saat Gempa Menghancurkan Cianjur