MANGGARAI BARAT | Kondisi di Labuan Bajo saat ini tidak kondusif bagi kebebasan berdemokrasi. Kekerasan dan penangkapan terhadap komunitas pariwisata kerakyatan telah terjadi.
Sekalipun aksi mereka adalah aksi damai untuk menyuarakan aspirasi mereka. Saat ini sudah puluhan orang mengalami kekerasan fisik, diintimidasi, ditangkap dan ditahan. Situasi ini menunjukkan keengganan pemerintah dalam menyikapi kekritisan warga negara terhadap kebijakan pembangunan.
Baca Juga: Pelaku Curamor dan Pembobol Rumah Warga Ditangkap Polisi, Bikin Resah
Kondisi ini juga sebagai bukti kemunduran demokrasi di Indonesia umumnya dan khususnya di NTT. WALHI NTT menilai bahwa kondisi suram ini dimulai dari kebijakan pemerintah yang sejak awal salah urus Kawasan Taman Nasional Komodo.
Harga tiket masuk Kawasan Pulau Padar dan Pulau Komodo yang dinaikkan secara serampangan sebesar 3.750.000 rupiah oleh pemerintah hanyalah salah satu fakta pemicu tingginya gelombang penolakan warga.
Sejak 2019 isu terkait pengelolaan Kawasan Taman Nasional Komodo terus menuai kontroversi di ruang publik.
Baca Juga: Meraup Keuntungan dari Bobol 26 ATM, Pelaku Mengaku Keburu Ditangkap
Mulai dari penetapan Labuan Bajo sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional -KSPN- (dengan menjadikan Taman Nasional Komodo sebagai Simbol Utama) hingga niat pemerintah untuk merelokasi warga lokal dari Pulau Komodo.
Kebijakan dan rencana kebijakan yang kontroversial dari pemerintah inilah yang telah menimbulkan suasana ketidaknyamanan publik.
Artikel Terkait
Sebanyak 17 Jemaah Haji Sudah Mengikuti Proses Tanazul
Mata Bintitan? Ini 4 Trik Alami dan Sederhana untuk Mengatasinya
Bakteri Wolbachia, Inovasi Baru Pencegahan Penyebaran DBD
Pastikan Kesehatan Para Jemaah Haji, KKHI Gelar MCU
Hadirkan Pelayanan Kesehatan yang Baik, Kemenkes RI Luncurkan Aplikasi SATUSEHAT
Sebanyak 41 Jemaah Haji Menjalani Tanazul
Dukung Dosis Keempat Vaksin Covid-19, Puan: Cakupan Booster Pertama Juga Harus Ditingkatkan
Waspada! WHO Tempatkan Wabah Cacar Monyet dalam Status Darurat Kesehatan Global
Mau Hidup Sehat? GERMAS Solusinya
Jatuh di Kamar Mandi, Satu Jamaah Haji Mengalami Luka Robek di Telinga