JAKARTA- India dilaporkan memberikan sertifikasi keselamatan untuk lusinan kapal Rusia. Ini memungkinkan ekspor minyak dilakukan ke luar negeri, meski sanksi berlaku dari Barat karena serangan ke Ukraina.
Sertifikasi itu diberikan Indian Register of Shipping (IRClass), salah satu perusahaan klasifikasi top dunia, ke kapal-kapal yang dikelola anak perusahaan Sovcomflot, grup pelayaran terkemuka Rusia di Dubai.
Setidaknya ada 80 kapal yang dikelola SCF Management Services (Dubai) Ltd, terdaftar sebagai anak perusahaan Sovcomflot di website perusahaan.
"Sumber pengiriman India yang mengetahui proses sertifikasi mengatakan sebagian besar kapal Sovcomflot kini telah 'bermigrasi' ke IRClass, melalui cabang Dubai," tulis Reuters, dimuat Kamis (23/6/2022).
"Publikasi dari industri pengiriman TradeWinds pekan lalu melaporkan bahwa sebagian besar armada kapal tanker internasional Sovcomflot yang tidak diklasifikasikan karena sanksi, telah dipindahkan ke IRClass pada bulan April dan Mei," must media itu lagi.
Dengan sertifikasi IRClass, kapal-kapal itu disebut "aman" dan "layak" di laut. Ini akan mengamankan asuransi dan memungkinkan kapal mendapat akses ke pelabuhan.
Belum ada konfirmasi soal ini. Namun Juru bicara IRClass memberi pembelaan.
"IRClass sebagai lembaga klasifikasi kapal internasional, menegaskan kembali bahwa kami belum mengklasifikasikan kapal yang dimiliki, ditandai, atau dikelola oleh perusahaan Rusia," jawab perusahaan.
Sanksi barat ke Rusia mendorong importir minyak menghindari perdagangan dengan Moskow. Namun beberapa memang telah membeli minyak Rusia yang division seperti India.
Artikel Terkait
SMPN Satap Wela Pandang Tamatkan 9 Siswa
Realisasikan Dana Desa, Pemdes Golo Linus Bangun TPT di Dusun Pepil
Warga Keluhkan Buruknya Sinyal Telkomsel di Elar Selatan
Teknologi Australia yang Bisa Menghidupkan Kembali Orang Mati
Presiden Vladimir Putin: Rusia Akan Terus Perkuat Angkatan Bersenjata
Putin Hadir Forum BRICS, Ada Apa?
Putin Umumkan Penyebaran Sistem Rudal S-500
Ramalan Ini Sebut, Rusia Akan Perang dengan NATO Bentar Lagi