TALLIN - Estonia memanggil Duta Besar,(Dubes) Rusia pada Selasa (21/6/2022) untuk memprotes pelanggaran "sangat serius" atas wilayah udaranya oleh helikopter Rusia.
Pasalnya, kali Ini adalah pelanggaran kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua minggu.
Kementerian Luar Negeri Estonia menyatakan, helikopter itu terbang di atas satu titik di tenggara tanpa izin pada 18 Juni lalu.
"Estonia menganggap ini sebagai insiden yang sangat serius dan disesalkan, yang tidak diragukan lagi menyebabkan ketegangan tambahan dan sama sekali tidak dapat diterima," sebut pernyataan Kementerian Luar Negeri Estonia, seperti dikutip dari Reuters.
Selain itu, Estonia mengulangi seruan agar pasukan Rusia meninggalkan Ukraina.
"Rusia harus berhenti mengancam tetangganya dan memahami bahwa harga agresi yang diluncurkan Rusia terhadap Ukraina memang tinggi," tambahnya.
Estonia juga menyatakan solidaritas dengan sesama negara Baltik, Lithuania, yang menurut Moskow akan dihukum karena melarang transit beberapa barang ke eksklave Rusia Kaliningrad.
Seorang sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Lithuania, bahwa mereka akan merasakan penderitaan karena melarang transit barang yang disetujui oleh Uni Eropa melintasi wilayahnya ke dan dari Kaliningrad.
Estonia juga mengeluh kepada utusan itu pada 10 Juni tentang pujian Putin untuk penguasa Rusia abad ke-18 yang merebut sebuah kota yang sekarang menjadi Estonia.
Artikel Terkait
Realisasikan Dana Desa, Pemdes Golo Linus Bangun TPT di Dusun Pepil
Penasihat Zelensky Ungkap Bagaimana Ukraina Dapat Akhiri Perang Dalam Hitungan Bulan
Warga Keluhkan Buruknya Sinyal Telkomsel di Elar Selatan
Teknologi Australia yang Bisa Menghidupkan Kembali Orang Mati
NATO: Perang Ukraina Berlangsung Bertahun-tahun, Barat Siap-siap
Presiden Vladimir Putin: Rusia Akan Terus Perkuat Angkatan Bersenjata
Presiden Jokowi Akan ke Ukraina-Rusia, Begini Kata Menlu Retno Marsudi