Tersingkap! Kisah Mistis Bukit Tuwit Suku Rajong Elar Selatan

- Kamis, 8 Desember 2022 | 11:46 WIB
Tuwit, Bukit Mistis Suku Rajong Elar Selatan ( VIVA.co.id)
Tuwit, Bukit Mistis Suku Rajong Elar Selatan ( VIVA.co.id)

 

 

POSFLORES.Com l Bukit Tuwit konon merupakan kampung asli suku Rajong Elar Selatan. Keberadaan Bukit Tuwit membuat kampung Runus, Desa Langgasai, Kecamatan Elar Selatan dihubungkan dengan kisah mistis

Letaknya yang jauh di pedalaman bisa menghabiskan waktu 8 jam perjalanan dengan mobil dari Borong Ibu Kota Kabupaten Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dikisahkan bahwa Tobias merupakan juru kunci Bukit Tuwit yang dimandatkan oleh mendiang ayahnya. Dalam silsilah keluarga, Tobias merupakan keturunan ketiga yang diserahi tugas menjaga tempat itu.

Sementara, dalam sejarah suku Rajong, Tuwit merupakan kampung pertama di wilayah Elar Selatan.

Baca Juga: Mengenal Palasik, Hantu Pemakan Bayi dari Minangkabau

Berdasarkan cerita Tobias, setap orang yang mau mengunjungi Bukit Tiwut tersebut, yang bukan keturunan Rajong mesti sembelih ayam jantan merah dalam rumah adat di Runus.

Namun, ketika Tobias dipercayakan menjadi juru kunci menggantikan ayahnya yang meninggal, dia melonggarkan aturan tersebut. Bahwa setiap orang dari luar suku Rajong yang ingin melihat bukit hanya perlu melapor ke Tobias dan dia sendiri yang akan menemani.

Namun, Tobias bukan sekadar penunjuk jalan, melainkan sebagai penjaga nyawa orang-orang yang dilayaninya.

Kampung Tuwit yang berdiri sekitar tahun 1400 masehi menyimpan sejarah mistik yang diwariskan secara turun temurun. Mesbah kuno dan pohon keramat sejarah Kampung Tuwit dan persebaran suku Rajong ke berbagai tempat di Elar Selatan sudah menjadi legenda hidup keturunan suku Rajong.

Compang Tuwit inilah yang menjadi ikon supranatural di tempat berhawa sedang tersebut. Batu mesbah ini terbuat dari batu bersusun berbentuk lingkaran. Satu buah batu lempeng bundar berukuran besar bertengger di puncak mesbah sebagai meja untuk bersemedi.

Tobias rutin menjalankan semedi mingguan, setiap malam Selasa dan malam Jumat di atas batu tersebut. Di batu ini selalu mendapat tugas dari leluhurnya terutama titah yang berkaitan dengan pertanian.

“Saya tidak takut menceritakan rahasia tempat ini kepada kalian karena saya tahu kalian orang-orang berniat baik. Orang Rajong diajarkan untuk rajin bertani dan orang Rajong harus taat dengan ritual-ritual di kebun,” kata Tobias seraya menceritakan panjang lebar tentang bukit itu.

Halaman:

Editor: Waldus Budiman

Sumber: viva.co.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X