Jika Surga Bisa Dilihat Mungkin, Kita Akan Melakukan Pergantian Posisi

- Senin, 5 Desember 2022 | 09:50 WIB
Ilustrasi Sedih Karena Kehilangan (Pixabay)
Ilustrasi Sedih Karena Kehilangan (Pixabay)

Cerpen Afrianna

*Malam telah Usai dengan sekumpulan ragu berkelimpahan pilu. Air mata terus menjamu sedang langit serasa runtuh. Dunia di jungkir balik dibanting kerasa oleh kenyataan. Matahari menjunjung tinggi di atas atap rumah tak ada suara. Hening serasa senyap. Beberapa daun melayang dari pohon dekat teras rumah. Harusnya ada banyak hal yang mesti Kita lakukan bersama.

"Seusai mengajar, Harusnya Mama menyambut Saya di depan rumah Tetapi banyak hal yang tidak bisa kita hindari termasuk kematian secara tiba-tiba tanpa pesan apa pun, Dan sampai hari ini Saya tidak mengerti apa sebenarnya rencana yang Tuhan beri?"

Seperti Sebuah tanparan keras yang mendarat pada pipi dan sungguh pedas. Rasanya langit akan terus menjadi gelap. Masih membekas dalam ingatan, tentang kasih sayang Mama yang tidak dapat di ukur dengan apa pun. Butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa melepas dengan Ikhlas

"Sebentar lagi Natal Ma. Apa Mama tidak rindu dengan gadismu yang satu ini?. Menjelang pesta Kita berdua biasanya membuat Kue. Sekarang hanya bisa merayakan Natal berdua bersama Bapa, dan hanya bisa memandang foto Mama dalam rumah ini"

*Dari Kejauhan ayah menatapnya dengan begitu pilu. Ia juga meragu, apa bisa menemani putri semata wayangnya sampai tua. Sedang ia juga sudah kehilangan teman hidup wanita yang menjadi separuh tubuhnya, wanita yang ia cintai dengan sepenuh hatinya. Ketika ia sendiri ia lebih memilih berdiam diri dan menangis meratap hidupnya. Tetapi akan terlihat kuat agar anaknya Kuat. Ia berjalan menghampiri putrinya.

"Ketika ada yang pergi untuk selamanya Kita mungkin akan terkurung dalam sepi Dan selalu menunggu waktu untuk bersua kembali Tapi itu hanya menjadi sia - sia sebab terlalu lama. Yang perlu Kau , Aku dan Kita lakukan sekarang adalah mengikhlaskannya dan mendoakannya Orang - orang yang Kau cintai mungkin Tak ada lagi di Sisi tetapi , akan tetap tinggal di hati" Ucap sang ayah

"Jika Surga bisa di lihat mungkin Kita akan melakukan pergantian posisi "

ayah memeluk erat putrinya sambil menangis, Semesta juga ikut partuskan air mata. Sebab Tahun ini menjadi Tahun Natal pertama tanpa Mama

Editor: Yon Sahaja

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aku dan Takdir Allah

Sabtu, 25 Februari 2023 | 15:39 WIB

Sabar di Balik Sajadah

Sabtu, 18 Februari 2023 | 19:19 WIB

Seruan Malam, Puisi-puisi Edu Butty

Jumat, 10 Februari 2023 | 07:58 WIB

Pulang Kampung dan Puisi Lainnya

Selasa, 10 Januari 2023 | 17:35 WIB

Claudia dan Amore Sincero

Rabu, 21 Desember 2022 | 18:55 WIB

Puisi-puisi Indra Gamur, Tanpa Aba-aba

Sabtu, 17 Desember 2022 | 21:47 WIB

Puisi-puisi Andju Haman, Penyairku Sedang Gundah

Sabtu, 17 Desember 2022 | 20:29 WIB

Halaman Rumput Masa Depan

Selasa, 13 Desember 2022 | 05:43 WIB

Di Rumah Impianmu Saya Menunggu dan Menulis Puisi

Selasa, 13 Desember 2022 | 05:32 WIB

30 Tahun Berlalu, Mengenang Bencana di Flores

Senin, 12 Desember 2022 | 11:38 WIB

Pada Tumpukan Kitab Tuhan Aku Meminta Restu

Minggu, 4 Desember 2022 | 14:48 WIB

Malam Terakhir

Selasa, 29 November 2022 | 13:36 WIB

Kaka Brasil, Kalau Ade Dukung Siapa?

Kamis, 24 November 2022 | 20:21 WIB

Gadis Desa, Aku Jatuh Cinta

Rabu, 23 November 2022 | 15:07 WIB

Ingat Ema, Puisi-puisi Hendra Uran

Senin, 21 November 2022 | 08:51 WIB

Nona dari Watohari

Minggu, 20 November 2022 | 20:27 WIB

Puisi-puisi Onsi GN

Sabtu, 19 November 2022 | 20:45 WIB

Surga yang Singgah di Kapela

Sabtu, 19 November 2022 | 20:00 WIB
X