Cerpen Afrianna
*Malam telah Usai dengan sekumpulan ragu berkelimpahan pilu. Air mata terus menjamu sedang langit serasa runtuh. Dunia di jungkir balik dibanting kerasa oleh kenyataan. Matahari menjunjung tinggi di atas atap rumah tak ada suara. Hening serasa senyap. Beberapa daun melayang dari pohon dekat teras rumah. Harusnya ada banyak hal yang mesti Kita lakukan bersama.
"Seusai mengajar, Harusnya Mama menyambut Saya di depan rumah Tetapi banyak hal yang tidak bisa kita hindari termasuk kematian secara tiba-tiba tanpa pesan apa pun, Dan sampai hari ini Saya tidak mengerti apa sebenarnya rencana yang Tuhan beri?"
Seperti Sebuah tanparan keras yang mendarat pada pipi dan sungguh pedas. Rasanya langit akan terus menjadi gelap. Masih membekas dalam ingatan, tentang kasih sayang Mama yang tidak dapat di ukur dengan apa pun. Butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa melepas dengan Ikhlas
"Sebentar lagi Natal Ma. Apa Mama tidak rindu dengan gadismu yang satu ini?. Menjelang pesta Kita berdua biasanya membuat Kue. Sekarang hanya bisa merayakan Natal berdua bersama Bapa, dan hanya bisa memandang foto Mama dalam rumah ini"
*Dari Kejauhan ayah menatapnya dengan begitu pilu. Ia juga meragu, apa bisa menemani putri semata wayangnya sampai tua. Sedang ia juga sudah kehilangan teman hidup wanita yang menjadi separuh tubuhnya, wanita yang ia cintai dengan sepenuh hatinya. Ketika ia sendiri ia lebih memilih berdiam diri dan menangis meratap hidupnya. Tetapi akan terlihat kuat agar anaknya Kuat. Ia berjalan menghampiri putrinya.
"Ketika ada yang pergi untuk selamanya Kita mungkin akan terkurung dalam sepi Dan selalu menunggu waktu untuk bersua kembali Tapi itu hanya menjadi sia - sia sebab terlalu lama. Yang perlu Kau , Aku dan Kita lakukan sekarang adalah mengikhlaskannya dan mendoakannya Orang - orang yang Kau cintai mungkin Tak ada lagi di Sisi tetapi , akan tetap tinggal di hati" Ucap sang ayah
"Jika Surga bisa di lihat mungkin Kita akan melakukan pergantian posisi "
ayah memeluk erat putrinya sambil menangis, Semesta juga ikut partuskan air mata. Sebab Tahun ini menjadi Tahun Natal pertama tanpa Mama
Artikel Terkait
Demi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, BKN Gelar Seminar Membangun Budaya Inovasi
Satukan Persepsi Terkait Pelayanan Kepegawaian, BKN Lakukan FGD Pemutakhiran Data Mandiri
Gelaran Fesyen Tenun Nusantara: Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari
Pasti Lezat! Ini Resep Buat Kue Ginger Cookies Rayakan Bersama Keluarga Untuk Natal dan Tahun Baru
Cara Buat Kue Natal Nastar Gulung Isi Selai Nanas Lengkap dengan Bahan-bahanya
Bahan Sederhana, Ini Cara Buat Kue Kecipir Gurih Cocok Untuk Natal dan Tahun Baru
Ini dia Deretan Menu Makanan yang Akan disajikan Dalam Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono