Kaka Brasil, Kalau Ade Dukung Siapa?

- Kamis, 24 November 2022 | 20:21 WIB
Bendera Brazil  (Net )
Bendera Brazil (Net )

OLEH: Paji Haju

(Mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang)

POSFLORES.Com l Gerimis November masih gemuruh di langit, pada dingin hawanya bayangmu menari-nari. Sepi merintih lirih, bersama doa-doa yang tak pernah bosan dirapal ulang.

Tak ada hari paling indah, selain pulang padamu ketika aku lelah dan letih. Rintik-rintik tak kunjung reda, bak mengingatmu selalu tertulis di bait-bait syahdu dalam lembaran kisahku.

Baca Juga: Daniel Mananta Bilang di Patung Kristen Ada Unclean Spirit, Ada Benarnya Kok

Disela dedaunan, mentari jatuh ke pelukan cakrawala saat menjemput bulan. Jingga mencumbui malam, sedangkan kita nyaman dalam ketikkan. Sesekali berharap semoga saling jatuh cinta. Hehe.

Masih dalam khayalan tingkat tinggi, tiba-tiba dia mengajakku berkencan dan bercanda lewat panggilan suara. Hampir mendekap, parau suaraku merebahkan semua lelahnya di pundaknya.

Eh tunggu, ini hanya lamunan semata. Tapi angan inginku benar-benar nyata adanya. Laksana aku butuh jawabanmu tentang capaian hasil konkret untuk sejumlah proyek dan isu strategis, seperti transisi energi di KTT G20 Bali lalu.

Baca Juga: Kamu layak Bahagia! Ini Cara Mudah Melupakan Si Dia yang Kamu Cintai Tetapi Tidak Membalas Cintamu

"Kringgg...kringgg...kringgg" Anggap saja ini deringan handphoneku dari dalam saku rindu. Padahal 'Siapa dalang dibalik kematian Munir' nada deringnya. Kalau beginian, hanya sekedar canda. Sumpah.

"Kaka Paji lagi apa? Di situ hujan kah? Pasti Kaka Paji sudah makan kan!?" Pertanyaan-pertanyaan kemayu darinya menggerogoti asaku. Suara sayunya, sudah mewakilkan langit memeluk bumi ketika sunyi menangis sendirian. Pecah belah, tumpah ruah.

"Aku lagi senda gurau dengan isi kepalaku ini. Iya di sini hujan tapi mulai perlahan sudah berhenti tetesannya. Mungkin karena kasihan pada mereka yang diam-diam mencintai dalam harap tanpa saling berbalas pesan. Wkwk. Udah makan dong, agar cukup tenaga saat tertolaknya semua harapan. Hehe." Dari berisiknya otakku, aku mencoba memanggilnya, menyapa penuh mesra.

"Lagi apa juga ini Nona? Di situ hujan ataukah hanya gerimis saja?" Desirku tak menentu, inginku ambigu karena ku terbuai oleh angin yang dibaluti semerbak wangimu.

Baca Juga: Berhati-Hati dalam Bicara Karena Bisa Saja Menyinggung Perasaan Orang Lain, Zodiak 26 November 2022

Halaman:

Editor: Yon Sahaja

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aku dan Takdir Allah

Sabtu, 25 Februari 2023 | 15:39 WIB

Sabar di Balik Sajadah

Sabtu, 18 Februari 2023 | 19:19 WIB

Seruan Malam, Puisi-puisi Edu Butty

Jumat, 10 Februari 2023 | 07:58 WIB

Pulang Kampung dan Puisi Lainnya

Selasa, 10 Januari 2023 | 17:35 WIB

Claudia dan Amore Sincero

Rabu, 21 Desember 2022 | 18:55 WIB

Puisi-puisi Indra Gamur, Tanpa Aba-aba

Sabtu, 17 Desember 2022 | 21:47 WIB

Puisi-puisi Andju Haman, Penyairku Sedang Gundah

Sabtu, 17 Desember 2022 | 20:29 WIB

Halaman Rumput Masa Depan

Selasa, 13 Desember 2022 | 05:43 WIB

Di Rumah Impianmu Saya Menunggu dan Menulis Puisi

Selasa, 13 Desember 2022 | 05:32 WIB

30 Tahun Berlalu, Mengenang Bencana di Flores

Senin, 12 Desember 2022 | 11:38 WIB

Pada Tumpukan Kitab Tuhan Aku Meminta Restu

Minggu, 4 Desember 2022 | 14:48 WIB

Malam Terakhir

Selasa, 29 November 2022 | 13:36 WIB

Kaka Brasil, Kalau Ade Dukung Siapa?

Kamis, 24 November 2022 | 20:21 WIB

Gadis Desa, Aku Jatuh Cinta

Rabu, 23 November 2022 | 15:07 WIB

Ingat Ema, Puisi-puisi Hendra Uran

Senin, 21 November 2022 | 08:51 WIB

Nona dari Watohari

Minggu, 20 November 2022 | 20:27 WIB

Puisi-puisi Onsi GN

Sabtu, 19 November 2022 | 20:45 WIB

Surga yang Singgah di Kapela

Sabtu, 19 November 2022 | 20:00 WIB
X